Pascasarjana UIN Antasari Kembali Luluskan Doktor Baru

Selasa (24/07/2018) Rahmat Sholihin, S. Ag., M.Ag dinyatakan lulus dengan nilai 92,4 pada ujian promosi doktor yang bertempat di Aula Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin dan berhak menyandang gelar Doktor Bidang Ilmu Pendidikan Islam. Rahmat Sholihin merupakan doktor Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin yang ke-16

Sholihin merupakan putra dari pasangan Drs.H. Ibrahim Umar dan Hj. Murdjanisah  serta suami dari Sulmiyah, A. Ma. Dalam aktivitas sehari-harinya, Sholihin tercatat sebagai dosen pada Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.

Jalannya sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA, didampingi jajaran Promotor yakni Prof. Dr. H. Asmaran AS, MA dan Dr. Wahyudin, M.Si, dan jajaran Penguji yang terdiri dari  Prof. Dr. H.Syaifuddin Sabda, M.Ag, Dr. Zulkifli, M.Pd (penguji eksternal), Drs. H. Ahdi Makmur, M. Ag., Ph.D dan Dr. Fahmi Riady, M.Si,  Dengan kelulusan kali ini, promovendus merupakan peraih gelar Doktor ke-16 yang promosinya dilaksanakan di UIN Antasari Banjarmasin.

Sholihin menjelaskan disertasi berjudul “Tabu dalam Budaya Banjar (Analisis Pendidikan Islam). Ia mengkategorikan temuan tabu dalam Budaya Banjar dalam tujuh kelompok besar, yaitu: tabu seputar pernikahan, tabu seputarkelahiran, tabu seputar kematian, tabu dalam bidang pertanian dan peternakan, tabu dalam bidang pendulangan, tabu dalam bidang perdagangan dan jasa, dan tabu dalam ragam kehidupan.

Sholihin mengatakan budaya tabu merefleksikan ajaran akhlak tentang konsep baik dan buruk. Sedangkan secara aplikatif dalam kehidupan praktis sehari-hari, budaya tabu dalam masayarakat banjar mengajarkan banyak hal terkait dengan pendidikan yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti kedisiplinan, ketertiban, keteraturan dan jangan menganggu orang, jangan durhaka, jangan melukai perasaan orang.  Essensi pemahaman tentang makna dari sebuah laranagn adalah mendidik agar taat dengan norma yang berlaku sesuai dengan nilai yang diyakini untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama.