Hadirkan Rektor IAIN Menado pada kuliah tamu Pascasarjana UIN Antasari

Program Pascasarjana UIN Antasari kembali menggelar kuliah tamu bertajuk Lika-liku Penelitian Sosial, pada Jum’at (08/11/2019) bertempat di Pascasarjana UIN Antasari dengan menghadirkan narasumber Delmus Puneri Salim, Ph.D (Rektor IAIN Menado).

Dalam paparan kuliahnya, Delmus Puneri Salim, Ph.D., menguraikan tentang masalah riset secara umum. Menurutnya, isu-isu dalam penelitian itu terus mengalami perkembangan. Mahasiswa dituntut untuk mengikuti perkembangan riset terbaru, sesuai dengan bidang keilmuannya, bahkan kini sudah diarahkan untuk lintas keilmuan.

Rektor IAIN Manado tersebut, menjelaskan bahwa problem riset merupakan sentral dari sebuah penelitian. Mahasiswa harus memahami betul, pertanyaan-pertanyaan dari rumusan masalah yang ia ajukan dalam sebuah riset. Gambaran rumusan masalah, harus secara gamblang dalam menulis latar belakang masalah penelitian, juga perlu didukung dengan data dari riset-riset terdahulu. Yang lebih penting juga, alasan rumusan masalah itu diangkat sudah harus diuraikan dalam membangun latar belakang penelitian.

Selain itu, dalam menguraikan maksud atau tujuan penelitian. Seringkali kita salah kaprah, karena tujuan penelitian hanya menjawab tujuan pertanyaan saja. Namun, juga penting untuk menguraikan bahwa tujuan riset ini sifatnya sebagai rekomendasi, misalnya kepada pengambil kebijakan tentang pendidikan.

Hal yang substantif dalam riset, lainnya adalah metodologi, karena menjadi acuan untuk memecahkan masalah penelitian. Jika menggunakan metode kualitatif, ada banyak pilihan pendekatan, seperti studi kasus, fenomenologi, grounded theory, deskriptif, dan lainnya.

Bagian lain, dalam penelitian yang sangat kompleks adalah seperti teori apa yang digunakan. Kita kadang cukup dilemma dalam penggunaan teori. Apakah akan merujuk pada teori-teori barat ataukah menggunakan teori yang diuraikan oleh pemikir Muslim? Bagi Delmus bahwa teori itu harus commonsense, karena akan menjadi kerangka analisis dalam membaca realitas di masyarakat. Hasilnya apakah akan menolak sebuah teori, atau akan menghasilnya teori baru, ataukah hasil temuan kita menggambarkan sebuah rekognisi. Misalnya, implementasi tentang pendidikan dalam setting penelitian anda itu sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh seorang ahli dibidang pendidikan.

Data penelitian harus menggambarkan, apa yang dialami, disaksikan langsung di lapangan, peneliti pantang untuk menyajikan data yang manipulatif, karena data sebuah penelitian itu akan dibaca oleh masyarakat luas. Yang paling akhir adalah kesimpulan, mahasiswa harus menguraikan hasil temuannya dengan singkat, padat dan jelas, agar pembaca bisa langsung memahami penelitian yang dilakukan.