Muhammad Rifqi Fachrian Raih Nilai 91 dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor PAI
Banjarmasin – Senin, 29 Juli 2024, Program studi S-3 Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana UIN Antasari menggelar ujian terbuka promosi doktor bagi Saudara Muhammad Rifqi Fachrian yang bertempat di ruang Aula Pascasarjana UIN Antasari.
Muhammad Rifqi Fachrian, dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 170311010119, mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Konsep Pendidikan Emotional Intelligence dalam Al-Qur’an.” Penelitian ini berusaha mengkaji dan menganalisis bagaimana konsep emotional intelligence atau kecerdasan emosional diintegrasikan dalam ajaran Al-Qur’an dan relevansinya dalam konteks pendidikan Islam saat ini.
Acara ujian terbuka ini dipandu oleh tim penguji yang terdiri: Ketua penguji, Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, M.Pd., membuka sesi ujian dengan memberikan pengantar dari presentasi Promovendos. Selanjutnya, penguji utama, Dr. Hj. Halimatus Sakdiah, M.Si., memberikan tanggapan dan pertanyaan terhadap kualitas disertasi yang dipresentasikan.
Selain Prof. Dr. Zulfa Jamalie dan Dr. Halimatus Sakdiah, tim penguji juga melibatkan penguji Eksternal oleh Dr. Nina Permatasari, S.Psi, M.Pd., dan beberapa akademisi lain sebagai penguji. Mereka adalah Prof. Dr. H. Husnul Yaqin, M.Ed., Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M.Ag., Dr. H. Hidayat Ma’ruf, M.Pd., dan Dr. Ali Mu’ammar ZA, SSI., MA. Kesemua penguji ini dikenal memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam bidang pendidikan dan studi agama Islam, yang memastikan penilaian dilakukan secara mendalam dan objektif.
Dalam presentasinya, Rifqi memaparkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa konsep emotional intelligence dalam Al-Qur’an melibatkan beberapa aspek penting. Rifqi menjelaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya memberikan panduan mengenai norma-norma moral dan etika, tetapi juga secara mendalam mengarahkan umatnya untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan dalam proses pendidikan.
Salah satu poin menarik yang diangkat oleh Rifqi adalah bagaimana ajaran-ajaran dalam Al-Qur’an dapat diterjemahkan dalam praktik pendidikan modern untuk mengatasi tantangan psikologis yang dihadapi oleh pelajar dan pendidik. Rifqi juga menyoroti berbagai ayat yang dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan program-program pendidikan yang mengedepankan pengembangan emosional, bukan hanya kognitif.
Sesi ujian terbuka ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta dan hadirin yang hadir. Pertanyaan-pertanyaan mendalam yang diajukan oleh tim penguji menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam menilai substansi disertasi Rifqi. Diskusi yang terjalin antara Rifqi dan para penguji berlangsung dengan sangat produktif, mencakup berbagai aspek teoretis dan praktis dari penelitian tersebut.
Setelah melalui proses tanya jawab yang intensif dan penilaian yang cermat, Rifqi akhirnya dinyatakan lulus dengan hasil yang memuaskan. Ia meraih nilai 91 dengan predikat A+, yang merupakan pencapaian tinggi dalam sistem penilaian UIN Antasari.
Acara diakhiri dengan ucapan selamat dari pihak universitas dan rekan-rekan akademisi yang hadir. Rifqi, yang kini resmi menyandang gelar doktor, mengungkapkan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses studi dan penelitian disertasi ini.
Pencapaian Muhammad Rifqi Fachrian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam kajian pendidikan agama Islam dan penerapan emotional intelligence dalam konteks pendidikan. Selamat kepada Rifqi atas keberhasilannya, dan semoga penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas. (ss)
