
Mendukung Integrasi Ilmu, Pascasarjana Adakankan Stadium General Bertema Riset Budaya Banjar
Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin pada kegiatan stadium general bertemakan Dialektik Riset: Lompatan Jejak Keilmuan dalam Bertumbuhnya Budaya Banjar yang disampaikan oleh Dr. Taufik Arbain, M.Si, Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Banjar di gedung Auditorium Mastur Jahri Kampus I UIN Antasari.
Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2024 yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam materinya Dr. Taufik Arbain M.Si menyampaikan mengapa penting memperkuat kajian akademik kebudayaan banjar. Pertama, asumsi kajian akademik kebudayaan Banjar masih seputar soal Kebudayaan ”gelaran”, belum banyak menyentuh aspek-aspek komprehensif sebagaimana konsep dan definsi kebudayaan. Kedua, terjadi tumpang tindih/pengulangan atas isu-isu kebudayaan Banjar yang minim konstruksi hipotesa, tesa,antitesa atas kajian (dominan deskripti- minim novelty). Ketiga, Kurangnya analisis dan crosscheck antar disiplin ilmu—kolaboratif keilmuan dan pencermatan pentahapan. Keempat, Kajian akademik kebudayaan Banjar belum mampu menjawab tantangan zaman, responsive dan membantu konstruksi kebijakan publik guna pengayaaan dalam pelayanan public social kemasyarakatan. Kelima, Tidak terpaku pada satu basis kepustakaan (Leiden Minded). Keenam, Kajian penguatan akademis kebudayaan yang berkelanjutan bagian dari meningkatkan kualitas dan ruang atmosfir akademis agar jejak pikiran dan gagasan menjadi bermakna sesuai dengan kebutuhan zaman dalam berbagai analysis perspektif. Selain itu beliau juga menyampaikan kearifan lokal dalam petuah antisipasi konflik dan semangat hidup seperti; rumput jangan mengalahkan banua, pantang jadi ayam pipit bila kada tulak madam, susui buncu tapih saurang, ganalnya pagalangan tanda cangkal bacari, bila wani manimbai lunta wani jua maunjuni dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.