Inovasi dan Etika dalam Riset Bahasa Inggris: Webinar Internasional Prodi S2 PBI Pascasarjana UIN Antasari Bahas Tantangan AI
Banjarmasin, 26 November 2025 — Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (S2 PBI) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin baru saja menyelenggarakan International Webinar yang sukses menarik perhatian akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan. Webinar dengan tema “Becoming Competent English Language Education Researchers in the Age of Artificial Intelligence” ini berlangsung pada hari Rabu, 26 November 2025, melalui platform Zoom dan dihadiri oleh ratusan peserta.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa webinar ini merupakan salah satu wujud komitmen kampus untuk terus mendukung pengembangan riset di bidang pendidikan, terutama dalam memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang pesat. “Di tengah era digital ini, kecerdasan buatan (AI) membuka banyak peluang baru dalam penelitian pendidikan, . Kami berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat lebih memahami bagaimana AI dapat dimanfaatkan secara etis dan efektif dalam penelitian, serta terus berinovasi dalam dunia akademik,” ujar Prof. Nida Mufidah.
Acara ini mengundang tiga pembicara utama yang merupakan pakar di bidang pendidikan bahasa Inggris dan teknologi. Mereka adalah Assoc. Prof. Dr. Rachel Burke dari The University of Newcastle, Australia, yang membawakan presentasi berjudul “Opportunities for English Language Education Research in an AI-Driven Era”. Dalam paparannya, Dr. Rachel Burke membahas berbagai affordances atau potensi dari alat-alat AI untuk mendukung pembelajaran bahasa, yang dapat mempercepat proses riset dan memperluas cakupan penelitian di bidang pendidikan bahasa Inggris. Ia menjelaskan, “AI menawarkan potensi yang besar untuk menggali data lebih mendalam, menganalisis pola dalam pembelajaran bahasa, serta memberikan kesempatan untuk merancang metode pengajaran yang lebih personal dan adaptif. Dengan AI, kita dapat menciptakan pengalaman belajar bahasa yang lebih interaktif dan berbasis data yang lebih akurat.”
Namun, Dr. Rachel Burke juga menekankan bahwa meskipun AI memiliki banyak manfaat dalam mendukung penelitian dan pembelajaran bahasa, human’s feedback atau umpan balik dari manusia tetap tak tergantikan, terutama dalam konteks budaya, sosial, dan pragmatik. “Meskipun AI dapat memberikan analisis yang cermat dan cepat, umpan balik manusia tetap lebih otentik ketika menyentuh nuansa budaya dan konteks sosial, serta aspek pragmatis dalam komunikasi. AI tidak dapat sepenuhnya memahami makna yang terkandung dalam interaksi sosial yang kompleks atau menyampaikan nuansa budaya yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa,” tambahnya.
Selain Dr. Rachel Burke, Dr. Hj. Noor Maulidiyah, M.A., Kepala Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris UIN Antasari, dalam presentasinya yang bertajuk “Responsible Use of Artificial Intelligence in Research and Writing”, menekankan pentingnya penggunaan AI secara etis dan transparan dalam dunia riset. “Sebagai peneliti, kita harus senantiasa menjaga integritas ilmiah dalam setiap karya yang dihasilkan. Penggunaan AI harus dapat meningkatkan kualitas penelitian tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar etika dalam dunia akademik,” jelasnya. Dr. Noor Maulidiyah juga menambahkan bahwa transparansi dalam penggunaan alat AI sangat penting. “Peneliti harus secara jelas mengakui penggunaan AI dalam proses riset mereka, baik dalam analisis data maupun dalam penyusunan tulisan. Pengakuan yang tepat terhadap peran AI akan membantu memastikan integritas penelitian tetap terjaga,” ujarnya. Dr. Noor Maulidiyah juga menegaskan pentingnya menghindari praktik plagiarisme dan fabrikasi dalam riset yang melibatkan AI. “Meskipun AI dapat membantu peneliti dalam menyusun draf atau melakukan analisis data, tidak boleh ada penyalahgunaan dalam bentuk menyalin hasil dari AI atau memalsukan data penelitian. Ini adalah hal yang harus dihindari oleh setiap peneliti yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Pada sesi ketiga Assoc. Prof. Dr. Hazlina Abdullah dari Universiti Sains Islam Malaysia turut berbagi wawasan melalui presentasinya yang berjudul “The Researcher’s Creed: Redefining Competence in the Age of AI”. Dalam presentasinya, Dr. Hazlina Abdullah mengajak peserta untuk merefleksikan kembali konsep kompetensi seorang peneliti di era kecerdasan buatan. Beliau menegaskan bahwa “integrity is your highest competence” (integritas adalah kompetensi tertinggi) bagi setiap peneliti. Dr. Hazlina Abdullah juga menekankan beberapa hal penting terkait pemanfaatan AI dalam penelitian, di antaranya kreativitas, kendala etika, dan berpikir kritis. “Pemanfaatan AI dalam riset memang menawarkan banyak kemudahan, tetapi kita harus selalu mengedepankan kreativitas dalam merancang penelitian yang sesuai dengan nilai-nilai akademik. Selain itu, kita juga dihadapkan dengan tantangan besar terkait kendala etika yang datang seiring dengan penggunaan teknologi ini. Tidak kalah penting, berpikir kritis adalah sebuah keharusan untuk menilai secara objektif data yang dihasilkan oleh AI, dan menghindari jebakan dalam penggunaan teknologi tanpa pemahaman yang mendalam,” paparnya.
International Webinar ini dipandu oleh Adinda Afifah Anwar, M.Li. sebagai Moderator dan Husnul Athiya, M.A., sebagai Master of Ceremony (MC) yang memastikan rangkaian acara berjalan lancar dan interaktif. Selain presentasi, peserta juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada para pembicara, yang menghasilkan diskusi yang sangat produktif dan bermanfaat. Para peserta menyambut hangat kesempatan untuk bertanya dan berbagi pandangan mengenai tantangan serta peluang yang muncul dalam riset pendidikan bahasa Inggris di era AI.
Melalui kegiatan ini, Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin berharap dapat terus memperkuat jaringan akademik internasional dan memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan riset pendidikan bahasa Inggris, terutama dalam pemanfaatan AI. Webinar ini juga diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi antara para peneliti dan akademisi di tingkat global.
Bagi yang tidak dapat mengikuti acara secara langsung, rekaman webinar ini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin.
#InternationalWebinar #ELTResearch #ArtificialIntelligence #UINAntasari #MPBI_UIN_Antasari


