
Pascasarjana UIN Antasari Berpartisipasi dalam Konferensi Internasional di Surakarta: Angkat Isu Religiusitas dan Digitalisasi Filantropi Islam
Surakarta – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring akademik dan memperluas kontribusi keilmuan di tingkat internasional. Wujud nyata dari komitmen tersebut tampak melalui partisipasi Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, M.Pd., selaku Direktur Pascasarjana, bersama Supian Sauri, S.E.I., M.E., dalam ajang The 2nd International Conference on Islamic Studies and Educational Research (ICISER) 2025.
Kegiatan konferensi internasional ini diselenggarakan oleh Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta pada Selasa (4 November 2025) bertempat di Aula Kampus Pakis, Klaten. Tahun ini, ICISER mengusung tema besar “Decolonial Studies and Postcolonial Piety: Digital Islam, Education, Local Traditions, and Global Discourses.” Tema tersebut membuka ruang dialog yang luas bagi para akademisi untuk mendiskusikan dinamika keislaman, pendidikan, serta kebudayaan lokal dalam konteks perkembangan digital dan globalisasi.
Konferensi ini berhasil menarik perhatian luas dari kalangan akademisi internasional. Panitia mencatat sebanyak 358 abstrak diterima dari 10 negara, yakni Aljazair, Pakistan, Nigeria, Tajikistan, Malaysia, Gambia, Filipina, Australia, Mesir, dan Kenya. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 150 pemakalah terpilih untuk mempresentasikan karya ilmiahnya secara langsung di hadapan para peserta konferensi.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Islah, M.Ag., Direktur Pascasarjana UIN Surakarta, menekankan relevansi tema konferensi dengan perubahan zaman yang tengah berlangsung.
“Kita hidup di era migrasi baru. Migrasi bukan hanya soal pergeseran teknologi, tetapi juga menyentuh ranah epistemologi—cara kita berpikir, berperilaku, dan membentuk kebudayaan baru,” tuturnya dalam pidato pembukaan.
Pada kesempatan tersebut, tim dari Pascasarjana UIN Antasari turut mempresentasikan karya ilmiah berjudul “The Mediating Role of Religiosity in the Influence of Digitalization, Service Quality, and Location on Muzakki’s Donation Intention.” Penelitian ini menyoroti peran religiusitas sebagai faktor penting yang memediasi pengaruh digitalisasi layanan zakat, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap niat donasi muzakki. Temuan ini menegaskan bahwa meskipun transformasi digital membawa kemudahan dalam layanan filantropi Islam, nilai-nilai religius tetap menjadi inti yang menentukan keikhlasan dan intensi seseorang dalam berzakat.
Melalui partisipasi aktif dalam ICISER 2025, Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin menunjukkan komitmen kuat untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam yang relevan dengan dinamika zaman. Kehadiran para akademisi UIN Antasari di forum internasional ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran gagasan, tetapi juga mempertegas peran UIN Antasari sebagai institusi yang adaptif terhadap perubahan dan terbuka terhadap kolaborasi global.
Penelitian yang diangkat membawa pesan penting bahwa kemajuan teknologi dan digitalisasi tidak seharusnya mengikis nilai spiritualitas, melainkan menjadi sarana untuk memperkuat praktik keagamaan dan kepedulian sosial. Dengan mengedepankan semangat kolaboratif dan inovatif, Pascasarjana UIN Antasari bertekad terus melahirkan karya ilmiah yang bermanfaat, menjembatani antara tradisi keilmuan Islam dan tantangan dunia modern.
Partisipasi dalam ICISER 2025 ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan bagi Pascasarjana UIN Antasari untuk memperluas jejaring akademik internasional, memperkokoh reputasi lembaga di kancah global, serta menginspirasi sivitas akademika untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan umat dan kemanusiaan.

