
Prodi S2 ILTA Gelar Pengabdian masyarakat di Ma’had ALY Rakha
Prodi S2 Ilmu Tasawuf Pascasarjana UIN Antasari Gelar Pengabdian masyarakat di Ma’had Aly Rasyidiah Khalidiyah (Rakha) Amuntai dengan mengangkat tema Memahami Ekspresi Nur Muhammad dalam Masyarakat Banjar, Sabtu (03/06/2023).
Mudir Ma’had Aly Rakha Muallim Ahmad Humaidi, Lc., M.Pd.I membuka acara tersebut. Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Muhammad Rusydi, M. Ag yang sekarang menjabat Wakil Direktur Pascasarjana UIN Antasari dan Dr. Muhammad Iqbal, M. Si yang sekarang menjabat sebagai Kaprodi Ilmu Tasawuf Pascasarjana UIN Antasari.
Rusydi dalam paparannya menyampaikan bahwa Masyarakat Banjar menyebut pengajian Nur Muhammad sebagai pengajian makrifat, pengajian ilmu dalam, pengajian ilmu batin, pengajian sir. Nur Muhammad ajaran yang eksis dipelajari dan diajarkan di berbagai pengajian (Majelis taklim) tasawuf yang ada di Kalimantan Selatan. Bahkan banyak ceramah-ceramah yang membicarakan Nur Muhammad di tayangkan dan dibagikan pada media, seperti Youtube dan Facebook”, ujarnya.
Rusydi menjelaskan bahwa dampak setelah mengkaji Nur Muhammad bermacam-macam, diantaranya: Meninggalkan syariat (tidak shalat dan puasa), Menjadi gila, Tetap kokoh keimanannya dan tetap mengerjakan syariat, Memperoleh kasyf atau mendapatkan ilmu laduni, Memperoleh karamah dan mati bakaramat”, tambahnya
Iqbal menambahkan bahwa jika sudah tersingkap tajalli Nur Muhammad dalam diri seseorang hendaknya pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari ialah dalam setiap pandangan, dalam setiap gerak-gerik yang dirasakan bersumber dari Nur Muhammad atau ruh yang mesra pada sekalian kainat, sedangkan Nur Muhammad tidak bisa apa-apa tanpa qudrat dan iradat Tuhan. Maka apabila dipandang secara hakikat segala perbuatan yang ada di dunia ini baik atau buruk pada hakikatnya dari Allah jua, apabila sudah bisa memandang segala hakikat perbuatan dari Allah hendaklah menyangka baik segala apapun yang dilihat dan dirasakan sehingga kita bisa ikhlas menerima segalanya. Adapun sebagai adab kita kepada Allah maka apapun kebajikan yang kita peroleh hendaknya kita sadari bahwa itu datangnya dari Allah dan segala keburukan apapun yang menimpa kita hendaknya kita sadari bahwa itu dari perbuatan diri kita sendiri,” jelasnya.

