
Wakil Direktur Pascasarjana Wakili Rektor Hadiri MoU dengan Bajdah Educational Arab Saudi
Mengusung tema besar “Bahasa Arab di Era Kecerdasan Buatan: Kebijakan, Perencanaan, dan Pengajaran”, forum ilmiah ini menjadi ajang konsolidasi dunia pendidikan Islam dalam merespons transformasi digital global, khususnya dalam pengajaran bahasa Arab yang kini dihadapkan pada tuntutan pembaruan pedagogis berbasis teknologi kecerdasan buatan. Dalam acara ini, Rektor UIN Antasari, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Wahyuddin, M.Pd.I (via Zoom), Staf Pusat Kerja Sama dan Hubungan Internasional, Ahmad Arifin, M.Pd. (via Zoom), serta Sekprodi S2 Pendidikan Bahasa Arab sekaligus Sekretaris IMLA Kalsel, M. Kamil Ramma Oensyar, M.Pd. (offline). Penandatanganan MoU dilakukan secara hibrida oleh 40 universitas di Indonesia. Pada Rabu, 6 Agustus 2025 di Universitas Darunnajah Jakarta.
Salah satu momen kunci dalam kegiatan ini adalah penandatanganan MoU dengan Bajdah Educational Arab Saudi, lembaga nirlaba yang dikenal luas di dunia Islam sebagai pelopor edukasi berbasis AI. Kerja sama ini meliputi lima poin utama: kolaborasi seminar internasional tentang AI dan pendidikan Al-Qur’an, penelitian dan studi bersama, pemanfaatan aplikasi edukatif Alfatihah.ind secara gratis oleh sivitas akademika, partisipasi dalam kompetisi keislaman dengan dukungan hadiah dari Bajdah, serta pemberian sertifikasi kemampuan membaca surah Al-Fatihah. Aplikasi Alfatihah.ind yang dikembangkan oleh Bajdah telah tersedia di Google Play Store dan Apple Store, memungkinkan pengguna dari seluruh dunia—terutama Muslim non-Arab—untuk melatih dan mengevaluasi bacaan Al-Fatihah secara mandiri dengan teknologi rekaman suara, pengenalan bacaan, dan pelatihan tajwid yang akurat.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Khalid bin Ibrahim Al Namlah, tokoh utama Bajdah Educational, menyampaikan apresiasi mendalam kepada pimpinan perguruan tinggi yang menandatangani MoU, sembari menekankan pentingnya sinergi internasional dalam mewujudkan visi literasi Al-Qur’an berbasis digital. “Kami percaya, kerja sama ini akan membawa manfaat luas bagi umat Islam dalam memperbaiki bacaan mereka, terutama dalam surah fundamental seperti Al-Fatihah,” ujarnya.
Prof. Dr. Khalid bin Ibrahim Al Namlah juga menegaskan bahwa pengembangan aplikasi Alfatihah.ind merupakan bentuk nyata pengimplementasian ilmu yang bertujuan bukan sekadar mengajarkan bacaan Al-Qur’an secara teoritis, tetapi juga mendorong pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. “Sebaik-baik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya,” ujar beliau mengutip hadits Nabi, seraya menekankan bahwa aplikasi ini dirancang agar setiap umat Islam, di mana pun berada, dapat menginternalisasi makna dan ketepatan bacaan Surah Al-Fatihah secara benar dan tartil, sebagai langkah awal menuju pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an yang sejati.
Dr. Wahyuddin, M.Pd.I, yang mewakili UIN Antasari dalam forum ini, mengungkapkan bahwa partisipasi institusinya dalam PINBA XV dan kerja sama dengan Bajdah adalah bagian dari langkah UIN Antasari untuk menyelaraskan diri dengan perkembangan pedagogi mutakhir. “Era kecerdasan buatan menuntut pembaruan paradigma dalam pembelajaran bahasa Arab. Kolaborasi ini bukan hanya memperkuat riset dan kurikulum, tetapi juga memperluas akses masyarakat terhadap teknologi edukatif seperti Alfatihah.ind,” ungkapnya.



