Prodi ILTA (Ilmu Tasawuf) Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin Berpartisipasi Pada Konsorsium Prodi Ilmu Tasawuf Dan Psikoterapi Ke-4 Se-Indonesia

Prodi Ilmu Tasawuf dan Psikoterapi adalah salah satu nomenklatur keilmuan yang baru dikembangkan oleh kampus-kampus Islam seperti UIN dan IAIN, terutama oleh Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Prodi ini adalah upaya pengembangan dan menjawab kebutuhan zaman milenial yang memiliki kepentingan praktis dan pragmatis terhadap keilmuan tasawuf. Oleh karena kondisinya yang masih baru dan hendak membentuk distingsi (keunikan) dari ilmu-ilmu lain yang sepertinya serupa dan terkait seperti Psikologi Islam maka prodi-prodi Ilmu Tasawuf dan Psikoterapi (TP) se-Indonesia mengadakan konsorsium ke-4 di Palembang.

Konsorsium kali ini diadakan pada tanggal 23 – 25 April 2019 di hotel Swana Dwipa dengan tema “Membangun Bangsa Berfitrah Alamiyah, Ilmiyyah dan Ilahiyyah” dengan host UIN Raden Fatah Palembang.Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA., Ph.d menyatakan bahwa Prodi TP (Tasawuf dan Psikoterapi) bisa menjadi keunikan tersendiri dalam pengembangan UIN di Indonesia bahkan di dunia karena memang belum ada prodi dengan nama seperti ini kecuali dengan nama Ilmu Tasawuf. Karena keunikan prodi ini maka ia bisa memberikan dampak yang luas terhadap masyarakat. Lebih jauh, beliau mengingatkan, “Prodi TP tidak perlu mengejar kuantitas seperti banyaknya jumlah mahasiswa namun yang terpenting adalah kualitas yang memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan ini sangat mungkin dilakukan oleh prodi TP”, meskipun demikian, kata beliau, tantangannya juga tidak mudah sebab tak jarang jurusan ini dianggap jurusan klenik atau perdukunan.”

Untuk ikut mengembangkan keilmuannya, Prodi Ilmu Tasawuf Pascasarjana UIN Antasari juga berperan aktif sebagai peserta dalam acara konsorsium ini. Ini adalah konsorsium keilmuan tasawuf pertama yang diikuti oleh Prodi Ilmu Tasawuf Pascasarjana UIN Antasari meskipun konsorsium ini telah terjadi sebanyak empat kali.

Acara ini selain membahas gelar yang hendaknya disandang oleh alumni program studi TP, kurikulum dan integrasinya dengan ilmu psikologi, juga mengundang keynote speaker terkait terapi evolusi eksistensi dari Jakarta yakni Aswar  dari komunitas Pure Consciousness Indonesia.

Pada akhir acara dihasilkan beberapa poin utama yakni; 1. Gelar yang akan diajukan dan disandang oleh mahasiswa alumni TP adalah S. T.Psi (Sarjana Tasawuf dan Psikoterapi), 2. Kurikulum TP yang disepakati dan telah diolah dengan membagi 30 persen muatan tasawuf, 70 persen bermuatan psikologi dan terapis, 3. Menetapkan penanggungjawab uji kompetensi terapi, 4. Menetapkan kampus-kampus yang bertanggung dalam hal tertentu seperti pengelolaan jurnal konsorsium yang ditetapkan di UIN Surabaya, menetapkan penanggung jawab aktivitas praktek terapis yaitu UIN Raden Fatah Palembang, dan 5. Menetapkan pertemuan konsorsium yang masih ditawarkan di dua tempat yakni IAIN Pekalongan atau UIN Raden Fatah Palembang kembali dengan program utama melakukan lokakarya. The End.