
IAIN Antasari dan UKM Malaysia Telusuri Bersama Jejak Warisan Islam di Tanah Banjar
Universiti Kebangsaan Malaysia kembali bertamu ke Bumi Lambung Mangkurat dalam rangka Seminar Internasional dengan tajuk “Jejak Warisan Islam (Jawaris)” yang diselenggarakan mulai hari Senin 3 April 2017 hingga Selasa 4 April 2017. Seminar internasional yang sudah kali kedua diadakan di Banjarmasin ini merupakan kerjasama antara IAIN Antasari Banjarmasin dengan Fakulti Pengajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Peserta seminar dari UKM-Malaysia hadir dalam berjumlah 17 orang, terdiri dan pimpinan Fakultas dan Mahasiswa Pascasarjana.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Antasari yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengambangan Lembaga, Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M. Ag menyatakan bahwa kerjasama antar dua negara (Indonesia dan Malaysia) sudah terjalin sejak dahulu, terutama kerjasama di bidang kajian keislaman. Ulama- ulama dari Tanah Banjar telah lama menjadi pengajar di negeri jiran, begitu pula para cendekiawan Malaysia banyak yang belajar ke Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan dalam rangka memperdalam ilmu keislaman mereka. IAIN Antasari sebagai pelopor perguruan tinggi berbasis keislaman menyambut baik adanya kerjasama dengan UKM ini, ke depannya, Syaifuddin Sabda mengatakan, “Kerjasama antar universitas perlu terus dikembangkan tidak hanya kerjasama untuk pengkajian ilmu-ilmu keislaman, namun juga ilmu-ilmu umum, agar khazanah keilmuan di kedua kampus menjadi semakin kaya.
Universiti Kebangsaan Malaysia, menurut Timbalan Dekan (Wakil Dekan) Siswazah dan Hubungan Antarbangsa Fakulti Pengkajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Madya. DR. Shofian Hj. Ahmad, sudah mengadakan seminar dengan tema yang sama di empat daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan. Seminar di tempat- tempat yang berbeda di Indonesia ini selain bertujuan untuk mempelajari sejarah Islam di daerah tersebut, juga mempelajari metode penelitian yang digunakan dalam studi Islam dalam rangka pertukaran ilmu guna memperkaya metodologi penelitian, khususnya yang digunakan dalam bidang studi Islam.
Dalam rangkaian seminar internasional ini juga dilakukan pemaparan hasil- hasil penelitian oleh mahasiswa kedua negara. Hasil seminar akan dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah yang terakreditasi dan terindeks Scopus. Prof. Madya. Dr. Shofian Hj. Ahmad secara khusus menekankan bahwa tradisi penulisan ilmiah harus didorong di kalangan civitas akademika, agar pemikiran yang berharga akan selalu dapat dikenang dan dipelajari oleh generasi yang akan datang.
Diantara hasil penelitian yang dipresentasikan dalam seminar adalah: Ulama dan Perkembangan Islam di Sebalik Tabir Ulama Nusantara Episod Banjarmasin oleh Prof. Dr. Shofian Haji Ahmad dan Dr. Farid Mat Zain; Kitab Tuhfat Al-Raghibin Muhammad Arshad Al-Banjari: Studi Ideologi dan Epistemologi oleh Dr. Muhammad Rusydi; Asas Kemanfaatan dalam Pembagian Waris Di Masyarakat Banjar oleh Dr. Gt. Muzainah; Metodologi Kitab Al-Isra’iliyat wal Maudhu’at fi Kutub Al-Tafsir Karya Sheikh Abu Syahbah: Satu Analisis oleh Zahidah Zainal Abidin dan puluhan karya penelitian lainnya oleh mahasiswa pascasarjana kedua universitas.