
Prodi PBA Gelar Seminar Bahasa Arab
Prodi S1 dan S2 Pendidikan Bahasa Arab UIN Antasari adakan Seminar Bahasa Arab dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan. Kegiatan tersebut diadakan di Aula Pascasarjana UIN Antasari yang dihadiri lebih dari 220 peserta yang terdiri dari dosen, guru, mahasiswa, peneliti dan pecinta bahasa Arab, Kamis (12/04/18).
Acara yang mengusung tema “Penerapan Strategi dan Media Kontemporer dalam Pembelajaran Bahasa Arab” ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Dr. Sukraini, M. Pd dengan materi “Kebijakan Pemerintah tentang Peluang dan Tantangan bahasa Arab di Lembaga Pendidikan, Dr. Ahmad Muradi, M.Ag dengan materi “Strategi Pembelajaran Tarkib”, Dr. Taufiqurrahman, M. Ed dengan materi “Strategi Pembelajaran Kalam” dan Dr. Ridha Darmawaty, M. Pd dengan materi “Pemanfaatan Media dan IT dalam Pembelajaran Bahasa Arab”.
Muradi dalam paparannya menyampaikan bahwa tarkib merupakan wasilah bukan tujuan, tarkib merupakan alat untuk memahami dan memahamkan, memahami apa yang didengar dan apa yang dibaca, juga memahamkan kepada orang lain dengan menyampaikan ide-ide berupa ungkapan lisan dan tulisan.
Sedangkan Taufiqurrahman menjelaskan beberapa syarat penting dalam belajar berbicara (kalam), di antaranya harus ada niat yang kuat disertai dengan keikhlasan, kesabaran dalam mempelajarinya, gradasi dalam belajar dan yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara ialah keberanian murid dan perasaan tidak takut salah.
Taufiqurrahman juga menjelaskan beberapa strategi kalam yang bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab: model dialog (hiwar), tanya jawab (su’al wal jawab), pertanyaan berantai (al-as’ilah al musalsalah), reka cerita gambar (ta’bir mushawwar), melanjutkan cerita, cerita berantai, percakapan (muhadatsah), dramatisasi, bermain peran dan sebagainya.
Adapun Darmawaty mengelompokkan media pembelajaran bahasa Arab menjadi media dengar, media pandang, dan media dengar-pandang. Media dengar yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab misalnya tape recorder dan radio. Untuk pembelajaran mendengar (istima’) maupun berbicara (kalam) misalnya, guru dapat memperdengarkan tape recorder dengan memperdengarkan suara penutur asli. Media pandang yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Arab misalnya dalam bentuk gambar tunggal maupun berseri yang dapat digunakan untuk pembelajaran kosa kata (mufradat), berbicara, maupun menulis (kitabah) sederhana. Sementara yang termasuk media pandang-dengar misalnya TV, VCD, dan lain-lain.