Kaprodi S2 PBA UIN Antasari Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bahasa Arab
Selasa (04/10/2023) Kaprodi S2 PBA UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Faisal Mubarak Seff, Lc., MA dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ilmu Bahasa Arab bersama dengan 8 Guru Besar lainnya, yaitu yaitu Prof. Syaugi Mubarak Seff, MA (Bidang Ilmu Hukum) , Prof. Dr. H. Suriagiri, M.Pd. (Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan), Prof. Dr. H. Jalaluddin, M.Hum. (Bidang Ilmu Hak Asasi Manusia), Prof. Dr. Saifuddin, M.A. (Bidang Ilmu Linguistik), Prof. Dr. Nadzmi Akbar, S.Pd., M.Pd.I. (Bidang Ilmu Manajemen Bimbingan dan Penyuluhan), Prof. Dr. H. Husnul Yaqin, M.Ed. (Bidang Ilmu Pendidikan Islam), Prof. Dr. H. Wardani, M.Ag. (Bidang Ilmu Tafsir), dan Prof. Dr. Ahmad Muradi, S.Ag., M.Ag. (Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Arab) bertempat di gedung serbaguna kampus 2 UIN Antasari Banjarmasin.
Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. turut menyambut syukur dengan hadirnya tambahan Guru Besar ini, yang diharapkan terus produktif, “Kita berharap dengan diraihnya gelar profesor ini, mereka bisa membantu pengembangan ilmu pengetahuan bagi pembelajaran pendidikan anak-anak kita, termasuk juga layanan kepada masyarakat di tridarma perguruan tinggi bisa terus meningkat dari sebelumnya”.
Faisal mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas capaian yang berhasil diraihnya tersebut. Lebih-lebih dapat dikukuhkan secara bersamaan dengan Kakaknya tercinta, yaitu Prof. Dr. Syauqi Mubarak, MA yang juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum. “Tentu sangat bahagia dan bersyukur serta bercampur sedih dan haru, atas impian dan cita-cita kami untuk meraih Guru Besar akhirnya tercapai. Dan sedih harunya, kedua orang tua kami tidak dapat menyaksikan, karena telah dipanggil Allah Swt. terlebih dahulu,” ungkapnya
Syauqi dan Faisal saat masih muda
Faisal pun mengaku bersyukur telah mengabdi di UIN Antasari, yang banyak membantu dalam memberikan dukungan, baik mengadakan pelatihan serta pemberian insentif dari penelitian yang dilakukan.
“Di usia muda meraih Guru Besar merupakan anugerah bagi saya, dan tentu semua berproses, dan tidak ada yang instan. Dalam meraih karier akademik Guru Besar, saya tidak pernah loncat jabatan, dan kuncinya hanya istikamah menulis artikel setiap tahun, serta tidak lupa setiap dua tahun mengusul jabatan akademik berjenjang, mulai dari Asisten Ahli, Lektor Kepala, hingga Guru Besar,” urai Faisal