Rusdiansyah Raih Gelar Doktor yang ke 95 dengan Sukses: Kisah Dinamika Musabaqah Tilawatil Qur’an di Kalimantan Selatan

Pada tanggal 20 Februari 2024, Aula Pascasarjana Lantai 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menjadi saksi dari peristiwa penting dalam dunia akademik, di mana ujian promosi doktor sukses dilakukan oleh Rusdiansyah, mahasiswa doktoral (S3) Pendidikan Agama Islam. Dalam ujian promosi yang berlangsung dengan lancar, Rusdiansyah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Dinamika Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Implikasinya terhadap Pendidikan Al-Qur’an di Kalimantan Selatan.”

Disertasinya mengupas secara mendalam tentang sejarah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) serta implikasinya terhadap pendidikan Al-Qur’an di Kalimantan Selatan. Sebagai bagian dari kajian tersebut, Rusdiansyah menyoroti peran penting para qari dalam pengajaran Al-Qur’an di masyarakat, serta peran perkumpulan qari-qari dalam membina generasi muda untuk melestarikan tradisi membaca Al-Qur’an. Lebih lanjut, disertasinya juga membahas fenomena munculnya rumah-rumah tahfidz sebagai wujud nyata dari perhatian yang meningkat terhadap pendidikan Al-Qur’an di daerah tersebut.

Para penguji yang terlibat dalam ujian promosi doktor Rusdiansyah terdiri dari panel yang terkemuka dalam bidangnya. Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, M. Pd bertindak sebagai ketua sidang, sementara Dr. Hj. Mila Hasanah, M. Ag memegang peran sebagai penguji utama. Turut hadir juga dalam panel penguji adalah Dr. H. Surawardi, M. Ag, Prof. Dr. H. Abdulah Karim, M. Ag, dan Dr. H. Abduh Amrie, MA.

Tidak hanya dari internal UIN Antasari Banjarmasin, ujian promosi doktor ini juga dihadiri oleh dua penguji eksternal dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Dr. H. Juraidi, MA, dan Dr. Ali Muammar Zainal Abidin, MA, yang berperan sebagai sekretaris sidang.

Dengan hasil yang memuaskan, Rusdiansyah berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Pendidikan Agama Islam, menambah daftar panjang prestasi akademik UIN Antasari Banjarmasin. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Rusdiansyah pribadi, tetapi juga membawa kehormatan bagi institusi pendidikan dan juga masyarakat Kalimantan Selatan yang terus memperjuangkan pendidikan Al-Qur’an yang berkualitas.