UIN Antasari Hadirkan Peneliti Bahasa Arab Pada Universiti Leipzig Jerman
Bertempat di Pascasarjana UIN Antasari berlangsung kegiatan diskusi bulanan yang diselenggarakan oleh prodi Magister Pendidikan bahasa Arab Pascasarjana UIN Antasari bekerjasama dengan konsorsium dosen pendidikan bahasa Arab. Diskusi bulanan kali ini yang berlangsung pada hari Jum’at tanggal 21 April 2017 dengan tema “Ta’lim Al Lughah Al Arabiyah Fi Jami’ah Leipzig Almania (Pembelajaran bahasa Arab di Universitas Leipzig Jerman)” menghadirkan pembicara Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA peneliti pada universitas Leipzig Jerman dan juga dosen UIN SYAHID Jakarta. Dalam paparannya pemateri mengungkapkan bahwa Universitas Leipzig mempunyai tradisi kajian dan pembelajaran bahasa Arab yang sangat kuat. Sejak kurang lebih 250 tahun lalu, tradisi ini mulai dikembangkan. Leipzig dan Jerman pada umumnya banyak menampilkan tokoh-tokoh orientalis di bidang bahasa Arab, seperti: Hans Wehr, Carl Brockelmann, Schulz, dan sebagainya.
Tradisi orientalisme, terutama di bidang bahasa Arab, dipertahankan sedemikian rupa dengan membuka Departemen (Jurusan) Bahasa Arab. Tradisi orientalisme ini di Barat dan di Jerman khususnya diwadahi dengan pembentukan Ma’had ad-Dirasat al-Istisyraqiyyah. Ketersediaan SDM Dosen (pakar) bahasa Arab yang memadai dan terus dilakukan kaderisasi dari masa ke masa.
Leipzig mempunyai reputasi yang tinggi dalam bidang pembelajaran bahasa Arab. Buku bahasa Arab Modern (اللغة العربية المعاصرة) karya Schulz yang dikembangkan sejak tahun 1980-an mampu menembus pasar di dunia. Setidaknya, buku ini dipakai di Jerman, negara-negara Eropa, Pakistan, Iran, Indonesia, Turki, dan beberapa negara lainnya. Buku tersebut juga sudah dialihbahasakan ke dalam Inggris, Turki, Urdu, dan Indonesia. Buku ini sudah mendunia melalui situs online.
Menurut ketua Prodi Magister Pendidikan bahasa Arab Pascasarjana UIN Antasari Dr. H. Faisal Mubarak Seff, Lc, MA, acara diskusi yang merupakan Forum kajian ilmiah dosen bahasa Arab UIN adalah merupakan kajian ilmiah yang rutin dilakukan sekali dalam sebulan dengan mengundang narasumber baik dalam maupun luar negeri. Beberapa hasil dan rekomendasi dari diskusi tersebut diharapkan dapat membuka wawasan serta meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Arab, bahkan juga membuka peluang kerjasama dengan beberapa jurusan bahasa Arab di universitas ternama baik Timur Tengah maupun Eropa.